kaenews.com– Polres Banjarnegara bersama Pemkab Banjarnegara, TNI, Tagana, PMI, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, BPBD, Dishub, Dinsos dan unsur lain menggelar apel kesiapsiagaan dalam rangka antisipasi penanggulangan bencana alam
di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Apel digelar
di Komplek Alun-Alun Banjarnegara, Kamis (22/10/20).
Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto, SH, SIK, MH, M.Si mengatakan, secara umum jajarannya siap enam ratus personel, satgas bencana tiga pleton dan fasilitas pendukung.
"Polres menyiapkan fasilitas ambulance, anjing pelacak cadaver yang punya keahlian khusus Search and Rescue (SAR) untuk membantu mengevakuasi korban, mobil, motor dll," katanya dihadapan sejumlah Wartawan.
Meski begitu, lanjut Kapolres, ia berharap tidak terjadi bencana di wilayah Banjarnegara.
"Mohon do'ay ya semoga tidak terjadi bencana," harapnya.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, tujuh puluh lima persen Banjarnegara merupakan wilayah rawan bencana terutama tanah longsor.
"Sampai 21 Oktober 2020 terjadi tanah longsor sebanyak 101 kejadian, banjir 2 kejadian, angin kencang 21 kejadian , gempa 1 kejadian, kebakaran 26 kejadian, total bencana sebanyak 146 kejadian," katanya.
Jajarannya bersama pihak terkait, lanjut Bupati, terus mengoptimalkan potensi yang ada untuk menghadapi terjadinya bencana.
"Penanggulangan dan pengurangan risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak," tegasnya.
Melalui apel siaga ini, sambung Budhi Sarwono, ia berharap akan terjadi sinergitas dan keterlibatan semua pihak.
"Semua dapat berkontribusi secara langsung sesuai fungsi dan peran masing-masing, pada akhirnya bencana dapat kita cegah dan minimalisir bersama," pungkasnya.(kris.kaenews.com)
di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Apel digelar
di Komplek Alun-Alun Banjarnegara, Kamis (22/10/20).
Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto, SH, SIK, MH, M.Si mengatakan, secara umum jajarannya siap enam ratus personel, satgas bencana tiga pleton dan fasilitas pendukung.
"Polres menyiapkan fasilitas ambulance, anjing pelacak cadaver yang punya keahlian khusus Search and Rescue (SAR) untuk membantu mengevakuasi korban, mobil, motor dll," katanya dihadapan sejumlah Wartawan.
Meski begitu, lanjut Kapolres, ia berharap tidak terjadi bencana di wilayah Banjarnegara.
"Mohon do'ay ya semoga tidak terjadi bencana," harapnya.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, tujuh puluh lima persen Banjarnegara merupakan wilayah rawan bencana terutama tanah longsor.
"Sampai 21 Oktober 2020 terjadi tanah longsor sebanyak 101 kejadian, banjir 2 kejadian, angin kencang 21 kejadian , gempa 1 kejadian, kebakaran 26 kejadian, total bencana sebanyak 146 kejadian," katanya.
Jajarannya bersama pihak terkait, lanjut Bupati, terus mengoptimalkan potensi yang ada untuk menghadapi terjadinya bencana.
"Penanggulangan dan pengurangan risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak," tegasnya.
Melalui apel siaga ini, sambung Budhi Sarwono, ia berharap akan terjadi sinergitas dan keterlibatan semua pihak.
"Semua dapat berkontribusi secara langsung sesuai fungsi dan peran masing-masing, pada akhirnya bencana dapat kita cegah dan minimalisir bersama," pungkasnya.(kris.kaenews.com)
0 komentar:
Posting Komentar